Seorang anak bernama Rosalia Lombardo, baru berusia dua tahun ketika dia meninggal karena pneumonia pada tahun 1920. Ayahnya begitu patah hati karena kehilangan putrinya sehingga kemudian ia meminta kepada seorang embalmer lokal dan taksidermis, Alfredo Salafia, untuk me-mumi-kan atau mengawetkan mayat anaknya.
Sekarang terletak bersama dengan ribuan mumi lainnya di Kapusin Catacombs dibawah Capuchin Convent, Sisilia, Rosalia telah memperoleh reputasi sebagai salah satu mumi yang diawetkan terbaik di dunia. Tapi itu bukan satu-satunya reputasi yang didapat oleh “sleeping beauty” kecil ini. Ia juga mendapatkan reputasi sebagai mumi yang setiap hari, tampak menggerakkan kelopak matanya dan selama beberapa dekade tidak ada yang bisa mengetahui bagaimana ini bisa terjadi. Cek videonya disini.
“Ini adalah ilusi optik yang dihasilkan oleh cahaya yang lewat melalui jendela samping, yang pada siang hari dapat berubah,” katanya.
Piombino-Mascali membuat penemuan ini ketika ia melihat saat mumi dan tempatnya secara tak sengaja tergeser sedikit oleh para pekerja di museum, sehingga dia melihat kelopak mata mumi lebih baik dari sebelumnya. “Kelopak matanya tidak benar-benar tertutup, dan memang tidak pernah benar-benar tertutup,” katanya.
Menurut Rossella Lorenzi di Discovery News, Piombino-Mascali juga berhasil menemukan formula misterius yang digunakan untuk pengawetan sempurna Rosalia. Ketika Salafia meninggal pada tahun 1933, ia membawa rahasia bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan mumi nya bersamanya, dan selama beberapa dekade tidak ada yang bisa mengetahui bagaimana Rosalia bisa begitu sempurna utuh setelah bertahun-tahun.
“Sementara sebagian besar mumi yang dimakamkan di katakombe dan dirawat oleh para biarawan pada dasarnya kering oleh lingkungan yang kering, namun Rosalia telah di mumi-kan secara artifisial,” kata Lorenzi. “Pada tahun 2009 Piombino-Mascali menemukan manuskrip tulisan tangan Salafia tentang daftar bahan yang digunakan untuk me-mumi-kan Rosalia. Formulanya adalah: “satu bagian gliserin, satu bagian formalin jenuh dengan seng sulfat dan klorida, dan satu bagian dari alkohol jenuh dengan asam salisilat”.
Salafia kemudian hanya perlu mencampur ramuan ini dan menyuntikkannya ke dalam tubuh kecil Rosalia. Ramuan tersebut kemudian bekerja, dengan formalin membunuh semua bakteri, gliserin memastikan bahwa tubuhnya tidak mengering, dan asam salisilat memusnahkan setiap jamur dalam daging. Peran garam seng, adalah untuk mem-batu-kan tubuh Rosalia.
Sekarang Piombino-Mascali telah memecahkan misteri pelestarian Rosalia dan misteri matanya yang menyeramkan. Ia berharap bahwa pengunjung dan peziarah di katakombe dapat menikmati tampilan mumi anak kecil yang bernama Rosalia tersebut tanpa perlu mengarang ceritacerita yang tidak berdasar tentang dia.