Ombaknya bisa setinggi 6 meter dan panjang gelombangnya mencapai 300 meter lebih. Peselancar dunia pun berlomba-lomba menaklukkannya.
Di Teluk Meranti, Sungai Kampar, Kabupaten Palalawan, Riau, terdapat fenomena alam yang membuat penasaran traveler dan peselancar dunia. Namanya adalah Gelombang Bono yang bisa dipakai untuk berselancar.
Meski di sungai, berselancar di Sungai Kampar untuk menaklukkan Gelombang Bono tidaklah mudah. Bayangkan saja, tinggi ombaknya bisa mencapai 4 sampai 6 meter. Panjang gelombangnya bisa mencapai 300 meter.
"Bono berbeda dengan tempat lain, karena letaknya di garis ekuator. Jadi gelombangnya cepat, panjang, dan karakternya sulit," ungkap peselancar asal Inggris, Steven King yang baru sama mencatatkan rekor setelah menaklukan Sungai Bono. Pria kebangsaan Inggris ini sukses menaklukan ombak sejauh 20 km.
Steven King (tengah) orang yeng berhasil menaklukan ombak sejauh 20 km |
Gelombang Bono tercipta dari pertemuan arus sungai dan arus laut. Ditambah dengan angin dan tebing di kanan kirinya. Gelombang di sini menjadi tantangan tersendiri.
"Di Bono itu air sungai, jadi akan sulit mengambang dan berdiri di sana daripada di laut," lanjut Steve.
Oleh sebab itu, Gelombang Bono menjadi daya tarik kuat bagi para peselancar atau pun traveler. Gelombangnya yang besar akan mencuri perhatian Anda. Selain itu, suara dari hempasan gelombangnya akan bikin merinding!
"Ada dua pintu akses ke Kawasan Palalawan, dari Batam bisa menyeberang pakai boat. Satu lagi dari naik mobil selama 4 jam dari Pekanbaru. Di sana ada banyak homestay di Desa Meranti," ungkap Achyaruddin lagi.
Bulan terbaik mengunjungi Sungai Bono adalah di awal dan di akhir musim hujan. Sebabnya, saat itulah gelombak akan tinggi. Tepatnya di bulan Februari, Maret, Oktober, dan November. Saat siang dan malam hari, adalah waktu terbaik untuk berselancar di sana.