Dengan kecanggihan teknologi dan kebutuhan internet yang meningkat
ternyata juga membawa efek yang negatif. Ternyata memang benar adanya
cerita kecanduan internet yang sampai menghilangkan nyawa seseorang.
Bahkan ada juga yang rela melepaskan pekerjaannya demi bermain twitter selama tiga tahun. Beberapa dari mereka bahkan sampai bunuh diri
karena dilarang memakai internet.Separah apa sih kondisi orang-orang
yang kecanduan internet ini? Dilansir oleh oddee.com, berikut 10 orang
yang melakukan aksi berbahaya karena kecanduan internet. Berikut infonya.
1. Bunuh Diri karena Selfie
Seorang remaja pria di Inggris mencoba bunuh diri karena tidak puas
dengan hasil selfie yang diambilnya. Danny Bowman menghabiskan 10 jam
dalam sehari untuk selfie sebanyak 200 kali. Karena merasa kecewa,
pemuda ini hampir saja mengalami overdosis, untungnya Ibu pemuda berusia
19 tahun ini berhasil menyelamatkannya. Karena kasus Bowman yang
ekstrim ini, para dokter jiwa mulai menganggap jika kecanduan selfie
merupakan gangguan jiwa yang tergolong serius.
2. Neknomination
Neknomination merupakan sebuah trend di internet mengenai para
pemuda merekam video dirinya minum alkohol dalam kapasitas yang banyak
di tempat yang berbahaya. Di akhir video mereka harus meneriakkan nama
temannya untuk melakukan aksi yang sama. Jonny Byrne ditemukan
mengambang di sebuah sungai setelah lompat dari jembatan saat melakukan
neknomination. Beberapa jam kemudian Ross Cummins ditemukan tidak
sadarkan diri di rumahnya yang lalu meninggal di rumah sakit. Pria ini
dilaporkan telah minum spirtus sebagai bagian dari Neknomination.
3. Gantung Diri
Seorang wanita berkebangsaan India gantung diri karena dianggap sebagai
pecandu facebook oleh orang tuanya. Hal ini dikarenakan orang tuanya
yang terganggu karena anaknya banyak melalaikan pekerjaan rumah karena
facebook. Setelah mendapat teguran dari orang tuanya, Goswami mengunci
dirinya dalam kamar. Sayangnya, wanita ini ditemukan meninggal dengan
gantung diri di kipas atap kamarnya.
4. Tertabrak Kereta
Pada bulan Maret lalu, seorang remaja wanita berusia 14 tahun tertabrak
kereta karena berusaha mengambil Ponselnya yang jatuh di rel. Menurut sang
Ibu, puterinya memang sedang duduk di rel bersama dengan pacarnya.
Karena ada kereta datang, mereka lompat dari rel, namun karena menyadari
jika Ponselnya jatuh di rel, Jenna Betti kembali ke rel untuk mengambilnya.
Sayangnya, puteri Darenale ini malah tertabrak oleh kereta tersebut.
5. Ballerina
Seorang remaja perempuan yang merupakan balerina ini memilih untuk bunuh
diri karena tak boleh memiliki Ponsel sendiri. Sang ibu khawatir tentang
fantasinya di dunia maya, oleh karena itu tidak memberikan laptop dan Ponsel
pada puterinya.Tallulah Wilson mengatakan pada ibunya jika melalui
internet ada 18.000 orang yang menyayanginya. Hal ini karena depresi
yang dirasakan akibat korban pembulian, kematian sang nenek dan
perceraian orang tuanya. Pada 12 Oktober 2012, remaja berusia 15 tahun
tersebut pergi keluar rumah dan tanpa membawa perlengkapan baletnya,
mengatakan pada sang ibu jika dia tidak membutuhkannya hari ini.
Beberapa waktu kemudian, sang gadis ditemukan meninggal tertabrak kereta
di stasiun St. Pancras.
6. Dipukul karena Kecanduan Internet
Seorang remaja di China disinyalir meninggal setelah dipukuli di tempat
rehabilitasi karena kecanduan internet. Deng Senshan meninggal kurang
dari satu hari setelah di bawa ke pusat rehabilitasi. Tao Ran, direktur
pusat rehabilitasi kecanduan internet pertama di China mengungkapkan
jika kematian memang mungkin saja terjadi. Hal tersebut dikarenakan
sistem militer yang diterapkan di camp,Kecanduan Internet memang
merupakan masalah besar di China, karena inilah banyak pusat
rehabilitasi yang sampai diiklankan di TV. Klinik Tao ini telah merawat
5.000 pecandu internet sejak tahun 2004.
7. Jatuh dari Jembatan
Seorang turis yang sedang berjalan-jalan di atas jembatan St. Kilda dan
jatuh ke air karena terlalu serius bermain dengan Facebook-nya. Untungnya
ada seseorang yang melihatnya tercebur ke air yang super dingin
tersebut dan langsung menghubungi polisi. Bukan hanya tidak mengenal
daerah sekitar, wanita in juga tidak bisa berenang. Beruntung polisi
bisa segera menyelamatkan dan membawanya ke rumah sakit. Hal uniknya
adalah, dia sama sekali tidak melepas Ponselnya meski tercebur ke air super
dingin dan tidak bisa berenang.
8. Sakit di Pergelangan Tangan
Seorang wanita harus berakhir di rumah sakit setelah kebanyakan mengirim
pesan melalui Whattsup saat liburan Natal. Menurut The Lancet, wanita
berusia 34 tahun yang sedang hamil 27 minggu ini dirawat karena nyeri
hebat yang dirasakan di pergelangan tangan.Wanita ini tidak punya
sejarah trauma dan juga tidak melakukan olahraga berat sehari
sebelumnya. Namun, pada libur hari Natal 2013, calon ibu ini
menghabiskan waktu 6 jam untuk menggenggam Ponselnya dan mengirim pesan
dengan jumlah yang banyak.
9. Gara-gara Twitter
Seorang pria yang merupakan editor di sebuah majalah pria ternama harus
kehilangan keluarga dan pekerjaannya karena menjadi pecandu Twitter.
Karena melanggar peraturan social media di perusahaannya, pria ini
diminta untuk menghapus akun Twitternya. Namun ternyata pria ini lebih
memilih Twitternya dan dipecat dari perusahaan tempat dia bekerja.
Setelah itu dia juga bercerai dengan istrinya setelah menulis pesan di
Twitter jika dia ingin sekali menembak istrinya.”Dulu aku rela menerima
tembakan demi istriku, tapi sekarang rasanya aku yang ingin
menembaknya,” kalimat inilah yang ditulisnya di akun Twitter.
10. Kedua Tangan di Operasi
Seorang gadis usia sekolah harus dioperasi pada kedua pergelangan
tangannya karena mengirim lebih dari 100 Pesan singkat tiap hari dari
ponselnya. Annie Levitz, 16 tahun, kehilangan sensor rasa di kedua
tangannya dan tidak bisa digunakan untuk mengambil benda, dan harus
menggunakan penyangga di pergelangannya serta membutuhkan injeksi serum
pembunuh rasa sakit.Dokter mengatakan bahwa dia menderita sindrom
saluran carpal, di mana syaraf di pergelangan tangan menjadi
terperangkap. Kondisi tersebut biasanya diasosiasikan dengan penggunaan
keyboard komputer dengan frekuensi yang tinggi.Annie yang berasal dari
Chicago Amerika Serikat menolak bahwa dia telah menghentikan kebiasaan
mengirim pesan singkat-nya, tetapi hanya menurunkan menjadi 50 per hari. “Saya
tahu itu tidak baik, tetapi saya mencoba menguranginya,” ujarnya.