Pola makan kaya serat tidak hanya membuat anda merasa kenyang dan
melancarkan pencernaan, tetapi juga menjadi cara ampuh untuk melawan
penyakit.
Beberapa penyakit yang mungkin diakibatkan oleh kurangnya serat antara lain adalah sebagai berikut.
1. Kolesterol Tinggi atau Penyakit Jantung
Hasil studi menunjukkan bahwa makanan yang rendah kandungan kolesterol
dan lemak jenuhnya, serta tinggi akan sayuran dan gandum utuh, dapat
menurunkan kolesterol sebanyak 0,5% hingga 2% untuk setiap gram serat
yang larut dalam air dan dikonsumsi setiap hari. Serat yang larut dalam
air bersifat mengikat kolesterol, dan membantu untuk menyingkirkannya
dari sistem pencernaan. Hal inilah yang membuat kolesterol dalam darah
turun, dan mengurangi penyimpanan kolesterol dalam pembuluh arteri.
Serat yang larut dalam air akan membentuk substansi dalam bentuk seperti
gel. Sumber serat yang larut adalah oats, legume (buncis, kacang
polong, kacang kedelai), apel, pisang, buah beri, barley, dan beberapa
sayuran.
2. Diabetes
Serat tak hanya membantu penanganan diabetes, tetapi juga menjadi
pencegahan yang efektif. Diet kaya serat terbukti mampu mengurangi
risiko diabetes hingga 28%. Sedangkan pola makan tinggi gula dan rendah
serat akan meningkatkan risiko wanita dalam menciptakan diabetes tipe
II.
3. Kanker
Sekitar 1/3 kematian akibat kanker diakibatkan oleh pola makan yang
salah, demikian menurut National Cancer Institute. Menurut hasil
penelitian, diet yang rendah lemak dan tinggi serat seperti gandum utuh,
buah-buahan, dan sayuran, dapat mengurangi risiko beberapa kanker,
termasuk kanker usus dan kanker anus.
4. Hemorroids
Hemorrhoids, atau vena yang membengkak di dekat anus dan usus besar
bagian bawah, dapat berkembang ketika dipaksa mendorong atau mengejan
saat buang air besar. Mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan gandum
utuh, serta minum cukup banyak air, dapat membantu mencegah dan
menyingkirkan hemorrhoids. Karena, feses yang Anda hasilkan lunak,
sehingga mampu melewati sistem pencernaan dengan mudah. Bila feses keras
sehingga menimbulkan perdarahan, segera konsultasikan dengan dokter.
Hal ini bisa merupakan tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
5. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Saat perut bergejolak, saraf-saraf dan otot-otot pada usus besar
menjadi sangat sensitif terhadap beberapa makanan. Hasilnya, perut bisa
kram, kembung, ingin kentut terus karena penuh gas, diare, dan
konstipasi. IBS memang tidak ada obatnya, namun gejalanya dapat
dikurangi dengan mengonsumsi obat-obatan, mengurangi stres, dan
menghindari pemicunya, seperti makanan berlemak, alkohol, dan minuman
bersoda. Serat, seperti yang terdapat pada dedak atau bekatul, gandum
utuh, dan sayuran, dapat mengurangi gejala IBS (khususnya konstipasi),
karena membuat feses lunak, utuh (tidak terpotong-potong).
Jika anda tidak terbiasa mengonsumsi banyak serat, dan ingin mencoba
mengubah pola makan anda, lakukan secara berangsur-angsur. Selain itu,
jangan berlebihan mengonsumsinya, karena juga dapat menyebabkan gejala
yang sama, seperti kram, gas dalam perut, kembung, dan diare. Anda bisa
mencegah masalah ini dengan menambahkan beberapa gram serat saja setiap
hari. Cara yang mudah untuk melengkapinya adalah dengan minum dua
cangkir minuman bebas kalori setiap selesai makan.