Halaman

Sabtu, 04 Oktober 2014

5 Tokoh Penipu Dalam Sejarah Dunia

Kematian tokoh dan sosok yang dikenal orang banyak adalah sebuah kehilangan, terlebih sosok tersebut menghilang, tewas, secara misterius. Namun dibalik peristiwa tersebut, memberikan kesempatan terhadap mereka yang terobsesi untuk menjadi sosok tokoh, seperti yang tercatat dalam daftar berikut.


1. Grigory Otrpyev
Ia adalah seorang penipu nomor satu yang tercatat dalam sejarah, bagaimana tidak ia mengaku sebagai anak bungsu dari Ivan IV Vasilyevich, Dimitriy Ioannovich, selama 21 Juli 1605 hingga kematiannya pada 17 Mei 1606.

Namun kemudian publik lebih percaya bahwa Dimitriy sebenarnya telah terbunuh di Kota Uglich, dan Dimitriy palsu ini bernama Grigory Otrpyev. Penipu ini mengaku bahwa ibunya adalah istri dari Tsar Ivan, telah mengantisipasi pembunuhan tersebut dan mengirimnya ke sebuah kuil untuk bersembunyi.

Sejumlah orang Rusia yang mengenal Tsar Ivan kemudian mengklaim bahwa memang Dimitriy muda menyerupai tsaveris muda. Dimitriy digambarkan memiliki kemampuan aristokrasi pada umumnya, berkuda, berilmu pengetahuan dan berbicara baik bahasa Rusia maupun Polandia. Sejumlah pengikutnya adalah orang-orang terhormat mereka mendukung untuk melawan Tsar Gugonov.

Ketika Tsar Gugonov mati mendadak, pasukan Rusia berpihak kepadanya (Dimitriy), pada 1 Juni, pengikutnya memenjarakan raja yang baru dimahkotai, Feodor II dan ibu yang kemudian mereka dibunuh. Grigory kemudian mengangkat dirinya menjadi Tsar. Namun dikarenakan beredar rumor bahwa Grigory akan merubah Rusia menjadi sebuah negara katolik, ia pun mati ditembak mati.

2. Claude des Armoises
Beberapa penipu mengaku menjadi Joan of Arc, setelah kematiannya pada tahun 1431. Salah satu yang cukup sukses adalah Claude des Armoises, yang merupakan istri dari seorang ksatria, Robert des Armoises. Pada tahun 1436 ia mengklaim dirinya sebagai Jean of Arc, terlebih didukung oleh saudara-saudaranya Joan.

Dia melakukan sebuah sandiwara dan memerankan Joan hingga tahun 1436, mendapatkan berbagai hadiah dan subsidi. Sebuah catatan sejarah menyatakan, “di tahun ini telah datang seorang perempuan muda, ia gadis dari Prancis, dan memainkan peranannya dengan baik sehingga banyak orang tertipu olehnya, khususnya para bangsawan” beberapa penulis modern mengulas kembali teks ini, dan menyatakan bahwa ada seseorang yang menggantikan Joan of Arc saat ia dieksekusi. Namun perkiraan ini sangat dangkal, dengan dinotifikasikan para saksi yang menghadiri eksekusi Joan of Arc.

3. Pseudo-Nero (Nero Palsu)
Setelah sang Kaisar Nero melakukan bunuh diri di sebuah desa para budak di Pahon, pada Juni 68 M. Setelah peristiwa tersebut banyak bermunculan Nero-nero palsu antara musim gugur tahun 69 M. hingga pemerintahan Kaisar Domitian. Nero palsu yang pertama muncul di musim gugur atau di awal musim dingin tahun 69 M., Provinsi Achaia, sekarang dikenal dengan Yunani.

Nero memang beberapa kali pernah mengunjungi Yunani pada (66-67M.) untuk berpartisipasi dalam sebuah acara permainan Panhellenik, dan inilah yang mungkin dijadikan sebagai bukti yang memperkuat penipuannya. Dan bahkan menurut peneliti sejarah penipu tersebut adalah seorang budak dari kota Pontus, ataupun budak dari Italia. Tidak banyak yang bisa diketahui sejarah hidup Nero palsu ini, dan hanya menyatakan bahwa Nero palsu mendekatinya bersama pasukan pembelotnya. Lalu mereka pergi ke laut, tempat ia menyatakan dirinya sebagai seorang Nero. Namun ia akhirnya ditangkap dan dipenggal.

4. Margaret Palsu
Margaret Palsu (1260-1301), seorag perempuan berkebangsaan Norwegia yang menyerupai Margaret, Gadis dari Norway. Margaret yang sebenarnya meninggal 1290, di Orkney, dan sang ayang Raja Eirik II dari Norwegia meninggal di tahun 1299, yang dilakukan oleh adiknya sendiri, Hakon V. pada saat yang bersamaan datanglah seorang perempuan di Bergen, Norway, turun dari kapal yang berlayar dari Lübeck, Jerman.

Ia mengklaim dirinya sebagai Margaret, dan menyangkal segala sangkaan publik terhadap kematiannya. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak mati di Orkney, namun dikirimkan ke Jerman, tempat ia menikah. Beberapa orang di Kota dan termasuk agamawan mendukung pengakuannya, walaupun Raja Eirik mengidentifikasi mayat putrinya, dan walaupun perempuan tersebut nampak seperti berusia 40 tahun, padahal Margaret yang sebenarnya akan berusia 17 tahun. Margaret palsu serta suaminya kemudian terbukti melakukan sebuah penipuan, sebagai sang suami dipengggal dan Margaret palsu dibakar.

5. Raictor
Raictor adalah pendeta Ortodoks Timur yang berpura-pura sebagai Kaisar Michael VII, dari Kekaisaran Byzantin, dan berpartisipasi dalam misi Normandia yang dipimpin oleh Robert Guiscard untuk menghancurkan Kekaisaran Byzantin, yang saat itu dalam keadaan kacau.

Alexios I Komenos dijatuhkan oleh Nikephoros III Botaneiates dan juga diserang oleh sebuah invasi bangsa Balkan pimpinan Robert Guiscard, Duke of Apulia. Guiscard memanfaatkan kejatuhan Michael VII oleh Nikephoros III pada tahun 1078. Guiscard pun mengetahui bahwa Raictor bukanlah siapa-siapa, sehingga ia memanfaatkannya. Namun ketika Robert Guiscard merasa cukup puas atas apa yang didapatnya, Raictor pun disingkirkan secara perlahan-lahan.