Halaman

Rabu, 22 Oktober 2014

Misteri Manusia Terbang Yang Menyalip Pesawat Airbus

`Manusia terbang` yang menggegerkan penumpang pesawat Airbus 320 di langit utara Inggris pada Juni yang lalu, hingga kini masih menjadi misteri. Penyelidik The Airprox Board bagian dari Otoritas Penerbangan Inggris– belum mampu mengungkap peristiwa yang membuat pilot pesawat tercengang itu.


Kejadian misterius ini terjadi pada Jumat 13 Juni silam. Namun setelah empat bulan peristiwa itu terjadi, Airpox Board tetap tak mampu mengungkapnya.

Pejabat Airprox bahkan menyebut ini merupakan kasus yang telah membuat frustasi karena tidak ada cara untuk membuktikan kebenaran laporan ini. Airprox menambahkan bahwa awak pesawat ‘tidak bisa memastikan bahwa itu bukan balon berbentuk orang atau bukan’.

Pada Juni itu, penumpang pesawat Airbus 320 dilaporkan melihat ‘manusia terbang’ saat berada di pada ketinggian 3.500 kaki di langit utara Inggris. Pria misterius itu hanya berjarak 100 hinga 200 meter saja dari pesawat. Pilot pesawat itu dilaporkan hanya bisa tertegun karena melihat pria itu melesat, mendahului pesawat yang dia kendalikan.

Peristiwa itu terjadi saat pesawat berada di langit Macclesfield. Ketika pesawat itu hendak mendarat di Bandara Manchester. Saat itulah seisi Airbus 320 menjadi geger melihat seorang pria terbang di sisi kiri pesawat.

Pilot pesawat itu mengatakan, tak ada tanda-tanda apapun yang terlihat di radar saat pria misterius itu melintas. Pemeriksaan lebih lanjut pun tak menemukan adanya paraglider, parasut, maupun balon udara yang melintas di dekat pesawat.

“Mereka pertama kali terlihat objek beberapa ratus meter dalam posisi arah pukul sebelas dengan jarak 200 sampai 300 kaki di atas,” demikian pernyataan The Airprox Board.

Pria misterius itu melintas di bagian kiri pesawat hinga berjarak antara 200 hingga 300 meter. “Awak pesawat hanya melihatnya sekilas, tidak ada waktu untuk menghindar dan mereka berasumsi itu adalah orang yang terbang di bawah kanopi. Tapi tidak ingat apakah ada kanopi.”

“Ini misteri yang lengkap dan tak bisa diungkapkan,” demikian kata ahli penerbangan Chris Yates.