Halaman

Minggu, 09 Februari 2014

9 Tips Memilih Coklat Yang Sehat

Ingin memberi hadiah cokelat di Valentine’s Day kepada orang terdekat Anda? Jika Anda benar-benar sayang kepadanya, maka pilihlah cokelat yang sehat untuk dimakan.

Ada berbagai macam jenis produk cokelat yang dijual di pasaran mulai dari white chocolate, milk chocolate, dark chocolate, dan masih banyak lagi jenis lainnya. Cokelat batangan yang biasa kita beli juga tersedia dengan kombinasi kacang mede, almond, buah-buahan, dan bahkan minuman beralkohol.


Sesuai dengan ragam jenisnya, maka tidak semua jenis cokelat diciptakan sama, termasuk juga nutrisi yang terkandung di dalamnya. Cokelat yang baik mampu bermanfaat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, serangan jantung, kanker, dan stroke.

Berikut adalah tip memilih cokelat yang sehat.
  1. Hindari coklat putih. Cokelat berwarna putih ini umumnya hanya terbuat dari cocoa butter, gula, dan ekstrak vanila. Jadi white chocolate adalah manisan terbuat dari lemak dan karbohidrat yang diberi perasa saja. Bahkan ada yang hanya terbuat dari hydrogenated fat. Tidak ada cairan cokelat apapun. Jadi tidak mengandung manfaat kesehatan apapun.
  2. Hindari coklat susu dimana kandungan bubuk coklatnya sangat sedikit sementara kadar gula dan lemak jenuhnya tinggi. Meski kurang sehat, parahnya coklat susu adalah jenis cokelat yang paling banyak dibeli konsumen.
  3. Baca label produknya dan hindari cokelat yang mengandung gula tinggi. Jangan beli cokelat tersebut jika gula ditulis pertama pada daftar bahan-bahannya. Pilih yang mengandung bahan pemanis seperti barley malt atau evaporated cane juice. Jika mengandung pemanis sorbitol, makanlah secukupnya saja karena sorbitol bersifat laksatif.
  4. Hindari cokelat yang mengandung hydrogenated fat. Kandungan lemak dalam cokelat yang disarankan hanyalah cocoa butter.
  5. Hindari cokelat yang mengandung agave, pemanis buatan, corn syrup, vegetable oil, atau bahan-bahan terhidrogenasi.
  6. Hindari cokelat dengan Dutch-process atau alkalinized cocoa powder karena dihasilkan dari biji kakao yang diproses dengan alkalizing agent untuk menetralkan keasaman alaminya. Akibat proses tersebut, kandungan antioksidan menjadi hancur. Pilihlah bubuk coklat alami tanpa pemanis.
  7. Pilihlah cokelat yang bahan-bahan utamanya adalah cocoa powder, cocoa mass, chocolate liquor dan atau cocoa butter.
  8. Pilihlah jenis dark chocolate yang mengandung cocoa powder tinggi minimal 70%, karena banyak mengandung zat flavonoid (bioflavonoid), polifenol, proanthocyanidin, dan catechin yang merupakan zat antioksidan alami. Semakin banyak kandungan cocoa powder dan flavonol-nya maka warnanya akan semakin gelap. Dark chocolate biasanya juga hanya sedikit mengandung gula dan minyak nabati sehingga rendah kalori.
  9. Pilih juga cokelat dengan kombinasi buah-buahan dan kacang-kacangan untuk mendapatkan kandungan lemak baik dan antioksidan.
Tips Sebelum makan coklat:
  • Makanlah cokelat secukupnya setidaknya 1 ons sehari karena sudah cukup mengandung 150 kalori. Karenanya utamakan kualitas cokelat, bukan kuantitas.
  • Makanlah cokelat pelan-pelan dan nikmatilah benar-benar rasanya. Biarkan meleleh di lidah untuk merasakan ragam kandungan dan rasanya. Rasakan bagaimana endorfin Anda dirangsang saat menikmatinya.