Sebuah danau secara misterius muncul di tengah-tengah gurun di
Tunisia membuat otoritas setempat dan para ilmuwan kebingungan mencari
penjelasan.
Sebagian besar wilayah Tunisia telah mengalami kekeringan selama
beberapa tahun. Bahkan badan PBB untuk Departemen Urusan Ekonomi dan
Sosial memasukkan Tunisia ke dalam daftar “negeri yang mengalami
kelangkaan air tawar”. Ini membuat kemunculan danau di tengah gurun ini
tidak hanya menjadi misteri, tapi juga dianggap menjadi berkah dan
kebahagiaan bagi banyak orang.
Kapan tepatnya pembentukan danau ini tidak diketahui, karena wilayah
ini adalah bagian dari Tunisia selatan yang sangat jarang penduduknya.
Danau bisa jadi telah berada di sana selama berminggu-minggu atau
berbulan-bulan tanpa diketahui. danau ini ditemukan oleh gembala lokal
sekitar tiga minggu yang lalu. Berita danau misterius mulai menyebar ke
seluruh daerah, sehingga ratusan orang berbondong-bondong ke daerah itu
untuk mencari kesejukan ditengah suhu 40 derajat Celsius yang menyerang
Tunisia.
Danau ini terletak sekitar 25 km dari Gafsa, meliputi area sekitar
2,6 acre (1 hektar) dan kedalamannya sekitar 10 sampai 18 meter menurut
Al Arabia. Sekarang dikenal sebagai Gafsa Beach.
Sementara banyak orang di daerah itu menganggap kemunculan danau
sebagai berkah, namun pejabat Direktorat Daerah Perlindungan Sipil
(RDCP) khawatir tentang potensi resiko kesehatan. Awal pekan ini para
pejabat mengumumkan bahwa air danau berpotensi berbahaya dan tidak layak
untuk dipakai berenang. Hatef Ouigi, direktur RDCP, menyebut peringatan
tersebut sebagai tindakan pencegahan, karena pemerintah setempat perlu
waktu untuk memeriksa kualitas air dan mengambil tindakan perlindungan
apapun yang mungkin diperlukan.
Meskipun para pejabat masih tidak tahu apa yang menyebabkan danau
tersebut muncul, mereka berteori bahwa aktivitas seismik meretakkan
lapisan batuan yang memungkinkan reservoir bawah tanah mengalir keluar
ke lembah gurun. Karena pertambangan fosfat di daerah tersebut,
pemerintah setempat mengkhawatirkan air danau mungkin mengandung
karsinogen. Menurut laporan Courier Internasional, pemerintah juga
khawatir bahwa air mungkin juga mengandung partikel radioaktif.
Meskipun banyak yang masih belum diketahui tentang danau, yang pasti
adalah bahwa penduduk daerah tersebut berharap mereka dapat terus
menikmati danau dan mencari perlindungan dari suhu yang sangat terik.