Dalam beberapa abad terakhir, lebih dari 200 saksi yang tinggal di fjord Barat Islandia mengaku telah melihat monster laut dengan mata mereka sendiri. Beberapa akun tertulis dari penampakan tersebut ditemukan di seluruh negeri, tetapi sejumlah besar berasal dari desa Bildudalur, sebuah desa nelayan kecil, dengan populasi kurang dari 200 orang, terkenal karena satu hal: fjord Arnarfjordur yang indah, lokasi untuk melihat penampakan raksasa laut.
Bildudalur |
Shell Monster
Combed Monster
Shore Laddie
Merman
BEBERAPA LAPORAN PENAMPAKAN
Perahu Kandas Tersangkut Monster
Pada tahun 1915, sebuah kapal nelayan bernama Heppinn (Beruntung) yang berawak 6 orang, berangkat dari Kirkjuból, di lembah Fífustaðadalur, dikapteni oleh Benedikt Kristjansson, yang menjabat sebagai bupati di Ketildalir selama beberapa tahun. Ketika mereka kembali ke pantai, cuaca dalam kondisi baik dan tenang, namun perahu tiba-tiba terhenti dan tampaknya kandas, meskipun saat itu di laut terbuka. Ternyata perahu terjebak di belakang sesuatu yang tampaknya adalah binatang raksasa atau makhluk aneh dengan ekor besar yang meronta-ronta dari waktu ke waktu di dalam air sekitar perahu. Tiba-tiba, seekor paus minke melaju menuju kapal. Datang begitu dekat sehingga hampir memecah dayung. Paus itu mendorong mahluk yang meronta-ronta ke bawah permukaan, sehingga perahu kemudian bebas dan kru berhasil mendayungnya ke darat dalam keadaan utuh.
Monster Melukai Seorang Pria
Seorang pria yang mengendarai kudanya menuju rumah melewati sepanjang pantai dari gereja di Otradalskirkja pada malam hari. Kemudian kudanya tiba-tiba berlari ketakutan setelah melihat sesosok monster yang berbaring di pantai. Mosnter tersebut mengejar dan berhasil mencakar punggung kuda, menyebabkan luka yang mendalam. Monster ini juga merobek punggung pria itu dengan cakarnya, yang menyebabkan dua tiga luka. Akhirnya, makhluk itu menyerah dan menghilang, meninggalkan pria tersebut dan kudanya. Orang-orang pun akhirnya menemukan pria tersebut dan kudanya yang berdarah-darah. Kudanya akhirnya tak tertolong.
Monster Dua Kaki Ditembak di Selárdalur
Seorang pria bernama Árni dari Skeiður berangkat dari Selárdalur untuk berburu rubah di tebing Gammur, yang berdiri di pantai di inlet Krossavík, teluk berbentuk busur yang mengandung sebuah gua di mana manusia dapat terjebak pada saat pasang. Dia berbaring di menunggu rubah muncul di pantai. Sepetak rumput laut terletak di antara dia dan permukaan air. Bulan saat itu tertutup awan di langit, cuaca hangat dan tenang, dengan angin sepoi-sepoi.
Ketika malam semakin larut, Árni melihat sesuatu yang tampaknya hidup muncul dari laut. Makhluk tersebut tampak berbentuk seperti batang. Ketika makhluk itu datang ke darat, mahluk tersebut terlihat seperti seorang pria yang sangat tinggi, tapi tubuh nya yang sempit membuatnya tampak berbentuk kerucut. Tidak ada yang lain, termasuk kepala, bisa dilihat di tubuhnya, tapi mungkin karena saat itu gelap dan mahluk ini juga berwarna gelap. Selangkangannya pendek dan kakinya tebal, dengan cakar seperti katak. Tidak ada kaki depan atau pelengkap lainnya bisa dilihat.
Makhluk itu langsung menuju Árni, gerakannya lambat dan berliku-liku. Sebelum mahluk itu mencapai petak rumput laut, Árni memutuskan untuk tidak menunggu lebih lama lagi dan menembakkan senjatanya ke mahluk tersebut. Mahluk itu tidak jatuh, tetapi berbalik dan kembali menuju laut dengan kecepatan jauh lebih cepat daripada saat dia datang ke darat. Menyelam di bawah gelombang, kemudian menghilang.
Árni menceritakan pengalamannya kepada sedikit orang, karena tidak ada yang percaya padanya dan menganggap kisahnya sebagai omong kosong.
Monster yang Terjaring Meludahkan Racun pada Nelayan Inggris
Pada pergantian abad ke-20, sebuah kapal pukat Inggris bernama Royal Dunn sedang menangkap ikan di daerah lepas pantai Fífusstaðir, ketika jaring mereka menjadi begitu berat dan seperti diseret sehingga hampir mematahkan as. Saat jaring kemudian berhasil ditarik dan diangkat, nampak jelas bahwa mereka telah menjaring monster besar yang mengerikan. Beberapa kru mencoba untuk memotong jaring, namun makhluk tersebut memuntahkan cairan yang tak didikenali ke mereka, membuat mereka menderita luka bakar. Monster tersebut diperkirakan beratnya satu ton dan panjangnya sepuluh meter, tidak termasuk ekornya.
Berwarna hitam, itu memiliki lapisan tebal seperti rumput laut dan kerang, dan kepalanya berdiri di ujung leher panjang, tapi cukup kecil. Matanya besar dan menonjol, dan masing-masing kakinya memiliki tiga jari kaki dan tumit, dengan cakar yang tajam. Dari waktu ke waktu, mahluk tersebut mengeluarkan suara gemuruh seperti banteng, dan juga memuntahkan racunnya ke awak kapal, yang akhirnya berhasil memotong jaring dan kemudian melarikan kapal secepat yang mereka bisa menuju Bildudalur. Thorbjørn Thordarson, seorang dokter setempat, melakukan apa yang dia bisa untuk mengobati luka para awak kapal, tetapi mereka semua ternyata terbakar cukup parah.
Monster Raksasa di Tebing Gammur
Pada tahun 1883, Gisli Jonsson dari Skeiður di Selárdalur menguntit rubah di bawah tebing bernama Gammur, yang berdiri di pintu masuk ke sebuah teluk berpasir dengan pulau karang yang besar di mulutnya.
Ketika ia bersembunyi di sana beberapa saat, ia melihat sesuatu yang tampak seperti makhluk besar bergerak di sepanjang pasir dan tidak seperti hewan darat lainnya yang pernah dilihatnya. Saat mahluk tersebut mulai mendekatinya, ia tidak berani bergerak tapi sudah siap dengan pistolnya. Akhirnya Mahluk tersebut melewati pada jarak kurang dari delapan meter, dengan tidak melirik ke arahnya.
Menurut deskripsi Gisli, mahluk itu begitu tinggi hingga kuda bisa melewati bawah perutnya. Mahluk itu juga memiliki empat kaki dengan kuku dan kepala besar, serta ekor dengan seberkas bulu di ujungnya. Panjangnya dua kuda, terlihat sangat gagah, tertutup rumput laut dan kekar, dengan kaki besar dan tebal. Tampaknya tidak memiliki sendi lutut, dan mengerang keras ketika tersandung pada batu.
Ketika rakasa tersebut menghilang di balik tebing, Gisli pergi ke pantai dan melihat jejak kaki yang ditinggalkan monster itu begitu dalam hingga mencapai lututnya di pasir.
Monster Fífustaðir
Seorang pria yang tinggal di Arnarfjörður membangun tempat mengintai pada pantai di Fífustaðadalur dan berbaring di menunggu di sana satu malam dengan pistol untuk berburu rubah. Persembunyian tersebut memiliki pintu dan lubang kecil untuk menembak. Kondisi cuaca saat itu baik dan jelas serta bulan bersinar terang. Ketika malam semakin larut tanpa seekor rubah pun terlihat, pria tersebut menjadi semakin bosan dan siap untuk meninggalkan tempatnya bersembunyi. Saat ia membuka pintu dan menjulurkan kepalanya, dia melihat tumpukan berbentuk persegi di atas pasir di tepi pantai. Pada awalnya ia pikir itu perahu terbalik, tapi ia tidak bisa memastikan karena jarak yang agak jauh.
Tiba-tiba tumpukan itu mulai bergerak, pada kecepatan lebih cepat dari apapun yang pernah dilihatnya dalam hidupnya. Seolah-olah makhluk tidak menyentuh tanah, dan karena tumpukan itu melaju di sepanjang pantai ke arahnya, ia pun masuk kembali kedalam, membanting pintu dan menatap melalui lubang senjata.
Tumpukan itu berhenti tepat didepan tempat persembunyian, dan pria tersebut akhirnya menyadari bahwa makhluk mengerikan itu adalah monster laut. Akibatnya ia menjadi begitu takut hingga ia tidak bisa bergerak, tetapi hanya menatap dengan takjub dan ngeri pada makhluk di depannya.
Monster itu begitu besar sehingga mencapai panjang dan tinggi dua kuda . Bahkan lebih mengerikan adalah kepalanya, dengan rahang besar yang bisa dengan mudah menelan seorang pria bulat-bulat. Dan yang terburuk dari semua itu adalah napasnya yang sangat bau dan menjijikkan, yang hampir membuat pria tersebut pingsan.
Monster tersebut mengendus sekitar tempat persembunyian, dan ketika pria tersebut hampir kehilangan harapan, tiba-tiba monster berbalik dan berlari langsung kembali ke laut dengan percikan raksasa yang melanda seluruh garis pantai di kedua sisi.
Ketika pria tersebut telah pulih dari ketakutannya beberapa waktu kemudian, ia bersiap-siap untuk pulang ke rumah, tapi ia masih tidak berani untuk berjalan di sepanjang pantai, dan memilih memanjat bukit di belakang setinggi yang ia bisa. Hari berikutnya, ia membawa dua petani lokal lainnya ke tempat kejadian, dan mereka masih bisa melihat dengan jelas jejak-jejak monster tersebut dari tempat persembunyian ke arah laut, masing-masing sebesar pintu jebakan dengan enam jari pada setiap kaki.
Butuh waktu lama bagi pria tersebut untuk pulih dari trauma pengalamannya. Dia telah mengajak beberapa pria lain ke tempat persembunyiannya, tapi dia tidak pernah menyaksikan sesuatu seperti itu lagi.
MUSEUM MONSTER LAUT
Pemerintah Islandia membangun Museum Monster laut di Bildudalur. Museum ini dibangun untuk mengumpulkan dan menunjukkan informasi tentang penampakan monster laut ke publik. Lucunya, sebagian besar skeptis yang masuk museum menjadi yakin setelah keluar dari museum. Setelah memasuki museum, Anda akan menemukan sebuah ruangan besar yang terasa seperti ruang kuliah/belajar sarjana. Sebuah rak buku silinder diisi dengan buku-buku, publikasi, foto, patung-patung, dan perlengkapan lainnya mengenai keberadaan monster laut. Video ditunjukkan pada layar menyajikan wawancara saksi mata disandingkan dengan penyelidikan ilmiah. Tapi sorot utama museum adalah peta digital interaktif tertanam di meja bundar. Untuk mengoperasikan peta, kerang bola harus dipindahkan di sekitar peta dan ditempatkan di wilayah tertentu dari peta, di mana galeri muncul keluar menampilkan saksi mata dan penampakan yang berlangsung di sana.