1. Joey dan Mel Schwanke - Memakai Pakaian Kembar
Sikap romantis pertama yang menjadikan perkawinan bertahan hingga lanjut usia diperlihatkan pasangan Joey dan Mel Schwanke asal Fremont, California, Amerika Serikat. Usia pernikahan pasangan ini telah mencapai 65 tahun.Rahasia dari kelanggengannya, yakni romantis dan selalu kompak dalam segala hal. Contoh yang hingga mereka tua masih dilakukan adalah selalu memakai baju kembar atau senada. Kebiasaan atau kekompakan Joey dan Mel memakai baju yang sama tersebut sudah berlangsung selama 35 tahun.
Berawal dari hobi mengoleksi barang yang sama, atau senada kini Joey dan Mel memiliki 164 pasang pakaian kembar. Baju-baju tersebut sering dipakainya dalam sebuah acara khusus, ataupun hanya sekedar jalan-jalan santai. Sikap romantis dari pasangan ini tergambar dari banyaknya baju kembar motif bunga yang mereka miliki. Selain karena ingin memperlihatkan mereka sebagai pasangan yang kompak, motif bunga juga mendukung profesi mereka sebagai pemilik toko bunga.
Selain itu rahasia awetnya rumah tangga mereka menurut Mel, yakni bercanda, rasa hormat, dan saling mengisi. Seperti dalam pembagian tugas pekerjaan di tokonya tempat berjualan. Mel akan bertindak sebagai bos pada pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore. Setelah itu giliran Joey yang menjadi bos mulai pukul 8 malam hingga 5 pagi. Namun, yang utama adalah serasi memakai pakaian kembar setiap hari.
2. Jack Millis dan Millie - Memberi Bunga Selama 70 Tahun
Sikap romantis kedua diperlihatkan pasangan Jack Millis dan Millie, asal Cambridgeshire, Inggris. Bisa jadi sikap Jack mungkin merupakan yang romantis di dunia, karena yang diberikan kepada istrinya Millie adalah setangkai bunga.Bahkan tidak hanya satu, tapi setangkai bunga setiap hari dan kebiasaan itu dilakukan sudah 70 tahun. Bila dihitung Jack yang kini sudah berusia 89 tahun telah memberikan 3000 bunga bagi Millie selama tujuh dekade kebersamaan mereka.
Jack yang juga merupakan veteran perang dunia II mulai jatuh cinta pada Millie di usia 18 tahun. Sejak saat itu Jack selalu menyisihkan uang saku untuk membeli setangkai bunga pada sang kekasih saat itu. Bisa dibayangkan pertama kali membeli bunga harganya hanya satu Shilling atau setara satu Sen. Tapi sekarang harga bunga yang diberikan pada Millie sudah mencapai sekitar 6-7 US Dollar.
Sikap romantis Jack dengan member bunga tak pernah pudar, meskipun jika ia tidak punya uang sepeser pun. Sebagai pengganti Jack akan berlari ke padang rumput atau tempat di mana bunga bisa tumbuh. Ia akan memetik bunga-bunga yang berwarna indah untuk diberikan pada Millie sang pujaan hati. Walaupun hanya seutas bunga liar, Millie dengan senang hati menerimanya. Namun, khusus untuk hari Valentine, Jack akan memberikan setangkai bunga mawar merah, dan itu sudah menjadi hal yang wajib setiap hari Valentine tiba.
Sikap saling menghargai dan romantis tersebut telah membawa keduanya memiliki 3 putri dan 12 cucu. Petuah dari Millie agar perkawinan kita awet, yakni saling memberi dan menerima.
3. Tom Shovelton dan Joan - Mawar, Ciuman Pagi dan Malam
Mau sikap romantis yang lebih indah lagi? Mungkin apa yang diperlihatkan Tom Shovelton pada istrinya Joan asal Pentre Flintshire, North Wales adalah jawabannya. Tom harus dikategorikan pria paling romantis di dunia, meski di usianya yang telah memasuki 87 tahun, sikap romantis Tom tak pernah luntur sedikit pun pada Joan yang empat tahun lebih muda
Setiap hari sejak menikahi Joan, Tom tak pernah lupa menaruh setangkai mawar disamping tempat tidur. Dan yang paling romantis tentu saja sebuah ciuman selamat pagi dan selamat malam yang juga tak pernah absen di lakukan Tom. Bahkan saat akan merayakan pernikahan diamond di Autumn club di Holywell setelah 60 tahun bersama merajut rumah tangga, Joan masih juga menerima setangkai mawar dan kecupan pagi dan malam.
Keduanya bertemu di sebuah pub pada 1946 saat perang dunia II baru saja berakhir. Sejak pertemuan tersebut, keduanya menjalin kisah asmara. Setelah berjalan dua tahun, Tom dan Joan memulai kisah serius menuju rumah tangga.Karena memiliki hobi yang sama dalam bercocok tanam, pasangan romantis tersebut akhirnya bekerja dengan berjualan tanaman. Tak lama kemudian, mereka menikah di Marton Cum Grafton dekat Ripon, York. Pasangan Tom dan Joan dikaruniai 5 anak, dan 10 cucu.
4. Paul Tredo dan Fern Schurr ( Pasangan Manula Menikah)
Untuk masalah romantis rasanya tak akan pernah memandang usia, atau mungkin bisa saja semakin tua semakin romantis. Paling tidak itulah gambaran pada seorang pria yang sudah berusia 83 tahun bernama Paul Tredo asal Kansas City. Paul masih memperlihatkan sikap romantisnya dengan mempersunting wanita pujaannya, Fern Schurr yang sudah berusia 96 tahun. Pernikahan pasangan ini dilakukan di Kansas City pada 19 November 2011 silam, setelah menjalin asmara setahun lamanya.
Kedua manula ini sebenarnya teman di masa mudanya dulu. Setelah dipisahkan dengan perkawinan pertamanya masing-masing, akhirnya keduanya bertemu kembali dan melanjutkan pertemanan layaknya saat muda dulu. Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, akhirnya pertemanan Paur dan Schurr berlanjut pada jalinan kasih. Bahkan Schurr meyakinkan pada Paul bahwa tak ada kata terlambat untuk cinta, dan siapapun tidak bisa menyembunyikannya.Mendengar kata-kata penyemangat itulah, akhirnya Paul berani mengambil keputusan untuk menikahi Shurr.
Bahkan saat melangsungkan pernikahan, Paul menyatakan kalau Schurr adalah wanita tercantik di zamannya dulu. Dengan lantang sang nenek menimpali bahwa Paul adalah pria atletis dan penuh semangat saat beraktivitas.
5. Liu Guojiang dan Xu Chaoqin - Membuat 6000 Anak Tangga
Sikap romantis terakhir datang dari
Cina. Pasangan Liu Guojiang dan istrinya Xu Chaoqin yang hidup di sebuah
gua di pegunungan di Desa Jiangjin. Awalnya mereka hidup di gua
tersebut untuk melarikan diri dari gunjingan para tetangganya. Saat Liu
yang masih berusia 19 tahun menikahi Xu seorang janda berusia 29
tahun. Karena menurut adat di daerahnya seorang pria muda dianggap tidak
sopan jika menikah dengan wanita yang lebih tua, maka keduanya
melarikan diri ke pegunungan dan tinggal di sana.
Hari-hari mereka lalui dengan segala kekurangannya. Bahkan hampir setiap hari Xu terjatuh jika akan turun gunung untuk mencari makanan. Melihat kejadian tersebut, Liu akhirnya membuat tangga alami dengan mengikis tanah pegunungan itu. Setelah berlangsung selama 50 tahun, tidak disadari anak tangga itu sudah berjumlah 6000, semuanya dilakukan demi sang istri.
Namun, akhirnya Liu meninggal dunia pada usia 72 tahun setelah jatuh pingsan di ladang saat berkebun. Xu merasa perjuangan Liu dengan membuat 6000 anak tangga merupakan bukti cinta sejatinya, merasa berat ditinggalkan Liu. Hingga saat acara penguburan, Xu tak pernah mau melepas tangan Liu, hingga akhirnya bisa dilepaskan.
Menurut salah seorang anaknya, Liu Ming Sheng, orang tuanya tidak pernah bisa dipisakan selama lebih dari 50 tahun hidup terisolasi. Mereka selalu hidup bersama, kata Liu Ming Sheng.
Hari-hari mereka lalui dengan segala kekurangannya. Bahkan hampir setiap hari Xu terjatuh jika akan turun gunung untuk mencari makanan. Melihat kejadian tersebut, Liu akhirnya membuat tangga alami dengan mengikis tanah pegunungan itu. Setelah berlangsung selama 50 tahun, tidak disadari anak tangga itu sudah berjumlah 6000, semuanya dilakukan demi sang istri.
Namun, akhirnya Liu meninggal dunia pada usia 72 tahun setelah jatuh pingsan di ladang saat berkebun. Xu merasa perjuangan Liu dengan membuat 6000 anak tangga merupakan bukti cinta sejatinya, merasa berat ditinggalkan Liu. Hingga saat acara penguburan, Xu tak pernah mau melepas tangan Liu, hingga akhirnya bisa dilepaskan.
Menurut salah seorang anaknya, Liu Ming Sheng, orang tuanya tidak pernah bisa dipisakan selama lebih dari 50 tahun hidup terisolasi. Mereka selalu hidup bersama, kata Liu Ming Sheng.