Huffington Post merilis daftar pola diet yang paling banyak dicari orang melalui Google, berikut daftar teratasnya.
1. Diet Paleo
Diet paleo menempati posisi tertinggi pola diet paling dicari 2013.
Disebut juga Pola Caveman atau Stone Age Diet, resep sehatnya bisa
diakses melalui blog Nom Nom Paleo dan Paleo OMG.
Keberadaannya memang masih dipedebatkan, apakah makan dengan pola
seperti nenek moyang prasejarah merupakan pola diet yang baik? Yang
jelas, pelajaran yang bisa kita ambil dari Paleo adalah menghindari
makanan yang terbuat dari gula halus, bersama dengan tepung dan daging
olahan.
2. Juice Cleanse Diet
Diurutan kedua, diet yang paling banyak dicari adalah Juice Cleanse
Diet. Yakni, diet yang mensyaratkan penganutnya untuk tidak mengonsumsi
apa-apa selain buah dan sayuran yang dijus, selama 3-14 hari.
3. Diet Mediterania
Selama beberapa tahun terakhir, diet Mediterania dipromosikan sebagai
diet jantung sehat dan panjang umur. Diet ini menekankan pada konsumsi
lemak tak jenuh, buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, dan
biji-bijian.
Diet ini diadaptasi dari kebiasaan makan tradisional orang-orang
Yunani, Spanyol, Italia, dan negara-negara dengan budaya mediterania
lainnya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine
menunjukkan bahwa diet ini dikaitkan dengan peningkatan kesehatan bagi
lebih dari 10.000 wanita paruh baya yang berpartisipasi mengikutinya.
4. Master Cleanse Diet
Meski diet ini menempati urutan keempat yang paling banyak dicari,
diet ini banyak dihindari karena orang harus menggunakan jus lemon
sebagai detoksifikasi. Diet ini juga menganjurkan program puasa dan
tidak mengizinkan asupan makanan lainnya.
Meski telah ada sejak 50 tahun yang lalu, diet ini baru mulai populer
setelah Beyonce mengumumkan penurunan berat badannya usai mengikuti
program diet ini.
Para ahli gizi mengatakan, Master Cleanse Diet tak aman dilakukan
karena tidak memenuhi standar pemenuhan nutrisi penting, seperti,
kalori, vitamin, mineral, protein, karbohidrat, serat, dan lemak.
Selama puasa, Anda tidak hanya akan merasakan lapar tapi juga sakit
kepala, kelelahan yang luar biasa, pusing, kelesuan, diare, mual, atau
sembelit.
5. Diet Ketogenik
Pola diet ini awalnya diciptakan sebagai pengobatan epilepsi kronis.
Ketogenik menekankan pada kualitas protein dan lemak yang tinggi dan
menghindari setiap gula tambahan dan karbohidrat olahan. Porsi makan
yang idealnya: 60 persen kalori dari lemak, 35 persen dari protein, dan 5
persen dari karbohidrat.
Tujuannya adalah membuat tubuh dalam keadaan lapar, kekurangan
glukosa dari karbohidrat dan tubuh menghasilkan keton dalam hati.
Senyawa ini memungkinkan tubuh untuk memproses lemak sebagai energi yang
dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Sebenarnya ini adalah terapi medis bukan pola diet. Bagi banyak
orang, diet ketogenik dapat menyebabkan komplikasi, termasuk kolesterol
tinggi dan sembelit kronis.