Bangunan-bangunan megah yang mungkin belum pernah Anda dengar namanya.
Para wisatawan mungkin telah familiar dengan Musee d’Orsay di Paris atau
Museum Geuggenheim di Manhattan, namun ada ratusan bangunan yang
terabaikan, bisa jadi karena lokasinya atau situs lainnya membuat tempat
tersebut luput dari pusat perhatian orang-orang. Berikut adalah infonya.
1. Mezquita, Cordoba - Spanyol
Terletak di antara Seville dan Granada di perbukitan Andalusia,
Cordoba pernah menjadi ibu kota emirat Moor di Spanyol. Mezquita,
sebelumnya Masjid Agung, dibangun sebagai bangunan utama bagi umat
muslim di negara tersebut, lengkap dengan elemen arsitektur tradisional
seperti ornamen hiasan dan ukiran kayu yang rumit.
Pada abad ke-13, setelah peristiwa Reconquista oleh umat Kristiani,
seluruh kompleks bangunan tersebut diubah menjadi katedral yang kini
dikenal sebagai Mezquita. Bangunan tersebut adalah contoh langka dari
gaya Mudejar dan perpaduan unsur-unsur Islam dan Kristen yang terbentuk
ketika dua kebudayaan tersebut hidup berdampingan. Bangunan tersebut
juga merupakan situs warisan dunia UNESCO.
2. Jantar Mantar, Jaipur - India
Kunjungan ke India biasanya mencakup wisata ke Hawa Mahal (Palace of
the Winds) dan Amer Fort, tapi kami memiliki rekomendasi tempat lain
bagi wisatawan yang akan mengunjungi India. Jantar Mantar adalah situs
observasi astronomi di Jaipur yang menonjol sebagai bangunan yang paling
signifikan dan paling terpelihara dari observatorium bersejarah India.
Tidak seperti observatorium dengan teleskop dan lensa khusus, Jantar
Mantar dibangun pada awal abad 18 untuk mengamati posisi dan fenomena
astronomi dengan mata telanjang.
Anggota Virtual Tourist menyarankan untuk menyewa pemandu wisata
untuk lebih memahami instrumen yang berbeda dan kegunaannya karena
banyak perlengkapan observatorium di sana digunakan lebih dari sekadar
kebutuhan astronomi sederhana, seperti memperkirakan waktu dan
memprediksi hujan.
3. Museum Hanoi, Hanoi - Vietnam
Meski sebagian besar pengunjung di Vietnam berfokus mengunjungi kuil
dan bangunan kolonial di sana, sebuah museum modern baru di ibu kota di
negara tersebut bisa mengubah tradisi itu. Museum Hanoi, yang dirancang
oleh GMP Architekten of Germany, menggabungkan beberapa tema umum
konstruksi museum dengan sentuhan baru.
Bangunannya menyerupai piramida terbalik dengan empat tingkat
bangunan yang mengerucut ke bawah, lantai dasarnya secara signifikan
lebih kecil daripada lantai di atasnya. Dekorasi taman dan kolam besar
di halaman gedungnya menjadi pemandangan yang menarik dalam menyambut
pengunjung masuk ke dalam gedung.
4. Museum Isabella Stewart Gardner, Boston - USA
Hanya sedikit museum rumahan memiliki sejarah, koleksi dan pengaruh
lama dalam lingkungan masyarakatnya seperti yang dimiliki Museum
Isabella Stewart Gardner. Stewart Gardner, seorang perempuan kolektor
seni terkemuka pada masanya, adalah seorang pribadi yang gemar melakukan
perjalanan, berpetualang, dan menghibur dengan cara yang agak memalukan
bagi seorang wanita penyandang sosial tinggi dan pernah mengenyam
pendidikan di Victorian Boston.
Dibangun pada 1902, museum tersebut dibentuk menyerupai kediaman
Venesia pada abad ke-15. Di antara lebih dari 2.500 barang koleksinya,
barang yang paling terkenal di antaranya adalah beberapa karya Eropa
dari Sargent, Whistler, dan Titian. Sisi bangunan baru yang dirancang
oleh arsitek terkenal, Renzo Piano (yang juga membangun gedung pencakar
langit Shard di London) telah ditambahkan pada Januari 2012.
5. Biara Rila, Rila - Bulgaria
Meskipun tidak banyak dikenal di luar Bulgaria, Biara Rila adalah
bangunan yang wajib untuk dilihat oleh siapa pun yang mengunjungi negara
tersebut. Didirikan pada abad ke-10 oleh St John of Rila, biara ini
terletak sekitar 120 km selatan dari Sofia di Pegunungan Rodopi.
kompleks bangunannya memainkan peranan penting dalam kehidupan spiritual
dan sosial masyarakat Bulgaria selama lebih dari 10 abad dan gaya
arsitektur dari berbagai periode waktu terpelihara dengan baik.
Selain bangunan itu sendiri, karya dari pelukis setempat juga dapat dilihat dalam lukisan-lukisan indah di langit-langit biara.
6. Museum Semi Modern Fort Worth, Texas - USA
Sering terabaikan karena dianggap merupakan bagian yang tidak terlalu
penting dibandingkan Dallas Metroplex, Forth Worth mengedepankan seni
dan arsitektur bangunannya dibandingkan dengan beberapa museum terkenal
lainnya di Amerika. Baru-baru ini, arsitek Jepang, Tadao Ando,
ditugaskan untuk membangun Museum Seni Modern dengan menunjukkan
bakatnya untuk menggabungkan filosofi Zen ke dalam struktur bangunan
beton museum tersebut. Dengan struktur interior beton indah, museum
tersebut lantas dikelilingi oleh dinding kaca setinggi 12 meter dan
berdiri di tengah kolam seluas 1,5 hektar.
7. Masjid Selimiye, Edirne - Turki
Sinan, salah satu arsitek zaman Ottoman paling terkenal, merancang
Masjid Suleymaniye, masjid terbesar di Istanbul dan salah satu situs
paling terkenal di kota tersebut, namun bukan bangunan ini yang dianggap
oleh Sinan sebagai karya agungnya.
Menurutnya, Masjid Selimiye di Erdine, bekas ibu kota Ottoman yang
terletak di perbatasan Yunani dan Bulgaria di sepanjang sisi Eropa
Turki, adalah pencapaian terbesarnya. Bangunan tersebut lebih merupakan
sebuah kompleks sosial yang meliputi madrasah (sekolah Islam) serta
pertokoan dan dianggap sebagai kompeks bangunan paling terpadu di zaman
Ottoman. Fitur paling menarik dan unik adalah bahwa mihrab, ruang kecil
di langgar atau di masjid tempat imam berdiri waktu salat berjamaah,
terlihat dari setiap titik di dalam masjid.
8. Makam Moulay Ismail, Meknes - Maroko
Empat kota di Maroko secara kolektif dikenal sebagai ‘kota
kekaisaran’, yang masing-masing pernah menjadi ibu kota negara: Fez,
Meknes, Marrakesh, dan ibu kota sekarang, Rabat. Di antara keempat kota
tersebut, kota yang paling sering dilupakan adalah Meknes karena jauh
lebih santai dari Fez dan tempat wisatanya tidak sebanyak di Marrakesh.
Namun kota tersebut memiliki beberapa bangunan yang fantastis, termasuk
Moulay Ismail Mausoleum.
Bangunan tersebut adalah salah satu kompleks makam di dunia yang
terbuka dan dapat diakses oleh non-Muslim. Meskipun non-Muslim tidak
dapat memasuki area makam sebenarnya, mereka dapat melihat interior yang
menakjubkan dari ruang terbuka yang berdekatan dengan itu.
9. Museum Horta, Brussel - Belgia
Banyak orang telah mengunjungi Barcelona untuk melihat karya-karya
bangunan Modernisme Gaudi, tapi arsitek lainnya yang berkontribusi
membantu gerakan arsitektur Art Nouveau sering kali terabaikan. Victor
Horta, seorang warga Belgia, memiliki pengaruh besar dalam mengupayakan
gerakan arsitektur tersebut. Di Brussel, empat bangunannya
diklasifikasikan sebagai situs warisan dunia UNESCO, maka tempat yang
baik untuk memulai berkeliling adalah bekas studio karyanya.
Museum Horta, yang terletak di kawasan Saint-Gilles, Brussel, adalah
rumah pribadi dan studionya. Tempat tersebut telah diubah menjadi sebuah
museum yang dapat dikelilingi pengunjung. Interior bangunannya sebagian
besar dihiasi oleh mosaik, jendela ukiran, besi tempaan, dan bahkan
perabot yang dirancang untuk melengkapi arsitekturnya.
10. Museum Sejarah Militer, Dresden - Jerman
Meskipun banyak bangunan kota rusak berat akibat pengeboman dalam
perang dunia kedua, Dresden telah bekerja untuk memulihkan situs
bangunannya, termasuk Royal Palace dan Frauenkirche, gereja Protestan
dengan arsitektur Baroque yang luar biasa.
Namun, kini bangunan baru telah berdiri dan layak mendapatkan
perhatian: rancangan ulang bangunan Museum Sejarah Militer Dresden.
Bangunan aslinya telah mengalami beberapa perbaikan. Ketika Jerman
(Barat dan Timur) bersatu, sebuah kompetisi digelar untuk perbaikan dan
rehabilitasi museum tersebut. Daniel Libeskind, yang terkenal karena
telah memenangkan kompetisi untuk membangun kembali Ground Zero di New
York, merancang ‘hiasan besar yang menganggu’ bangunan simetris yang
tidak lazim berbahan lapisan kaca dan baja lewat struktur bangunan.