Halaman

Kamis, 14 November 2013

Mimpi Aneh Seperti Ini Bisa Menunjukkan Kondisi Kesehatanmu

Semua orang pasti pernah bermimpi saat tidur, baik mimpi indah maupun mimpi buruk. Ada banyak cara untuk menafsirkan mimpi, misalnya terkait dengan peruntungan. Secara medis, bisa punya menunjukkan status kesehatan.

Diperkirakan, manusia mengalami mengalami 4-6 mimpi dalam semalam. Namun dari sekian banyak mimpi, hanya sekitar 2-3 yang bisa diingat saat bangun tidur. Dibanding laki-laki, perempuan lebih banyak mengingat mimpi.

Beberapa penelitian mengaitkan jenis-jenis mimpi dengan status kesehatan.


1. Mimpi Buruk
Kemungkinan penyebab mimpi buruk adalah pemakaian obat-obat jantung dan tekanan darah tinggi golongan beta blocker, gangguan migrain, maupun kurang tidur. Obat-obat golongan beta blocker diyakini mengubah komposisi kimia otak sehingga memicu terjadinya mimpi buruk.

Lemah jantung juga sering memicu mimpi buruk saat tidur. Hal itu dibuktikan dalam penelitian pada 6.000 orang dan dipublikasikan di Netherland Journal of Medicine. Menurut penelitian ini, seseorang dengan denyut jantung tidak teratur akan mengalami peningkatan risiko mimpi buruk sebanyak 3 kali lipat.

Kemungkinan penyebab lainnya adalah gangguan pernapasan. Berkurangnya pasokan oksigen ke otak memicu perubahan komposisi kimia yang menghadirkan mimpi buruk saat tidur.

2. Mimpi yang muncul lebih serig dari biasanya
Kemungkinan penyebabnya adalah temperatur udara yang terlalu dingin atau terlalu hangat di malam hari. Perubahan hormon, nyeri kronis dan pemakaian antidepresan juga bisa menyebabkan mimpi muncul lebih sering dari biasanya.

Prof Jim Horne, pakar kesehatan tidur dari Loughborough University membenarkan bahwa temperatur udara di malam hari bisa mengubah ritme bermimpi karena kenyamanan tidur terganggu.
“Makin sering tidurnya terganggu, makin besar pula kemungkinan terbangun tengah malam dan itu berarti lebih banyak mengingat mimpi,” kata Prof Horne.

Prof Horne menambahkan, pengaruh hormon terhadap mimpi juga bisa diamati pada perempuan yang sedang datang bulan. Biasanya, rasa tidak nyaman membuat para perempuan mengalami gangguan tidur dan sering terbangun sehingga lebih banyak mengingat mimpi. Akibatnya, mimpinya seolah jadi lebih sering.

3. Mimpi diserang
Kemungkinan penyebabnya adalah gangguan pada saraf otak misalnya penyakit Alzheimer dan Parkinson. Kecenderungan untuk sering bermimpi buruk bahkan bisa muncul 10 tahun sebelum gejala Alzheimer muncul.

“Ini bisa menjadi gejala pertama yang kita lihat. Saya mengingatkan orang yang didiagnosis dengan gangguan ini untuk mengamati tanda lain misalnya gangguan saraf, tremor (gemetar) dan ingatan mudah lupa. Tujuannya agar bisa ditangani sejak dini,” kata Prof Horne.

4. Mimpi yang sering membuat terbangun
Pola makan yang tidak sehat merupakan salah satu penyebab munculnya mimpi-mimpi yang membuat orang terbangun tengah malam. Makan makanan berlemak, mengalami kegemukan, dan makan karena stres bisa memkicu mimpi jenis ini.

Prof Horne mengatakan makan terlalu banyak apalagi yang berlemak, menyebabkan tekanan pada katup pembatas lambung dengan kerongkongan meningkat. Bila katup terbuka, asam lambung akan naik dan memicu rasa tidak nyaman hingga akhirnya orang tersebut terbangun.

5. Mimpi aneh dan tak terlupakan
Konsumsi alkohol, infeksi, menopause dan penggunaan obat anti malaria bisa memicu mimpi jenis ini. Mimpi-mimpi tak wajar yang terus tergiang-ngiang dalam ingatan saat terbangun dar tidur.

“Cuaca tidak menyenangkan juga bisa menyebabkan kondisi setengah tidur dan setengah bangun, yang memicu mimpi-mimpi aneh,” kata Dr Patrick McNamara, ahli saraf dari Boston University Medical School.
Obat malaria sering memicu mimpi aneh karena menganggu pelepasan senyawa asetilkolin di otak. Senyawa tersebut berhubungan dengan kemampuan mengontrol mimpi, sehingga mimpi menjadi aneh-aneh saat kadarnya berkurang.

6. Mimpi Erotis
Mimpi tentang hal-hal berbau seksual merupakan hal yang wajar di semua usia, dan meningkat saat beranjak tua. Bahkan sampai usia 60-an tahun, mimpi erotis masih sering muncul dalam tidur.

“Banyak klien kami di usia 60-70 tahun masih mengalami mimpi erotis. Yang mengejutkan, mimpi tersebut tidak benar-benar berhubungan dengan kehidupan seksualnya, tapi justru terkait dengan kreativitasnya,” kata seorang psikolog, Ian Wallace.