1. Oradour sur Glane, Perancis
2. Agdam, Azerbaijan
Kota besar Agdam di Azerbaijan adalah
salah satu kota besar yang populasi penduduknya mencapai 150.000
orang. Namun kemudian hilang setelah pada tahun 1993 sepanjang perang
Nagorno Karabakh. Walaupun kota ini tidak secara langsung menjadi basis
peperangan, namun kota ini tetap mendapatkan efek dari perang
tersebut, dengan menjadi korban dari sikap para Armenians yang merusak
kota tersebut. Bangunan-bangunan dirusak dan akhirnya ditinggalkan
penghuninya, hanya menyisakan masjid-masjid yang masih utuh berdiri.
Penduduk Agdam sendiri sudah berpindah ke area lain, seperti ke Iran.
3. Pripyat, Ukraina
Kota Pripyat adalah sebuah desa hantu
dekat lokasi pembangkit listrik Chernobyl, terkenal dianggap sebagai
krisis nuklir terburuk dalam sejarah. Bencana menjadi cermin sesuatu
yang salah dengan platform energi nuklir. Kota ini membeku pada era
1980-an lantaran kecelakaan nuklir yang terjadi pada April 1986.
Daerah tersebut masih tidak cocok untuk kehidupan manusia. Beberapa perusahaan perjalanan di Ukraina bahkan menawarkan tur. Tidaklah sulit mendapatkan dokumen yang diperlukan untuk mengunjungi kota hantu, namun kota tetap dijaga ketat untuk tujuan keselamatan, apalagi beberapa satwa liar diam-diam kembali ke Pripyat.
Daerah tersebut masih tidak cocok untuk kehidupan manusia. Beberapa perusahaan perjalanan di Ukraina bahkan menawarkan tur. Tidaklah sulit mendapatkan dokumen yang diperlukan untuk mengunjungi kota hantu, namun kota tetap dijaga ketat untuk tujuan keselamatan, apalagi beberapa satwa liar diam-diam kembali ke Pripyat.
4. Craco, Italia
Terletak didaerah Basilicata dan
provinsi Matera sekitar 25 mil dari teluk Taranto. Kota pertengahan ini
mempunyai area yang khas dengan dipenuhi bukit yang berombak-ombak dan
hamparan pertanian gandum serta tanaman pertanian lainnya. Ditahun
1060 ketika kepemilikan lahan Craco dimiliki oleh uskup Arnaldo
pimpinan keuskupan Tricarico. Hubungan yang berjalan lama dengan gereja
membawa pengaruh yang banyak kepada seluruh penduduk. Di tahun 1891
populasi penduduk Craco lebih dari 2000 orang, waktu itu mereka banyak
dilanda permasalahan social dan kemiskinan yang banyak membuat mereka
putus asa, antara tahun 1892 dan 1922 sekitar 1300 orang pindah ke
Amerika Utara. Kondisi pertanian yang buruk ditambah dengan bencana
alam gempa bumi, tanah longsor serta peperangan inilah yang menyebabkan
mereka bermigrasi massal.
Antara tahun 1959 dan 1972 Craco kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Di tahun 1963 sisa penduduk sekitar 1300 orang akhirnya dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera, dan sampai sekarang Craco yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan.
Antara tahun 1959 dan 1972 Craco kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Di tahun 1963 sisa penduduk sekitar 1300 orang akhirnya dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera, dan sampai sekarang Craco yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan.
5. Kadykchan, Rusia
Kadykchan merupakan salah satu kota
kecil di Rusia yang hancur saat runtuhnya Uni Soviet. Penduduk terpaksa
berjuang untuk mendapatkan akses untuk memperoleh air, pelayanan
kesehatan dan juga sekolah. Mereka harus keluar dari kota itu dalam
jangka waktu 2 minggu, untuk menempati kota lain dan menempati rumah
baru. Kota dengan penduduk sekitar 12.000 orang yang rata-rata sebagai
penambang timah ini dikosongkan. Mereka meninggalkan rumah mereka
dengan segala perabotannya. Jadi anda dapat menemukan mainan, buku,
pakaian dan berbagai barang didalam kota yang kosong.
6. Kolmanskop, Namibia
Kota lain yang ditinggalkan adalah
Kolmanskop di Namibia yang berkembang sebelumnya sebagai sebuah desa
pertambangan. Masih ada struktur, namun mereka hanya memiliki pasir di
dalamnya. Kota didirikan dan dikembangkan ketika Jerman menemukan
potensi pertambangan area.
Setelah memaksimalkan sumber daya di daerah itu, para penambang harus bergerak sehingga padang pasir mulai merebut kembali Kolmanskop. Pasir perlahan-lahan menghapus segala sesuatu dari rumah, jalan, dan bangunan lainnya. Pasir Kolmanskop segera bergeser dan akan dikubur.
Setelah memaksimalkan sumber daya di daerah itu, para penambang harus bergerak sehingga padang pasir mulai merebut kembali Kolmanskop. Pasir perlahan-lahan menghapus segala sesuatu dari rumah, jalan, dan bangunan lainnya. Pasir Kolmanskop segera bergeser dan akan dikubur.
7. Sanzhi, Taiwan
Sanzhi adalah sebuah resor
liburan yang dirancang untuk prajurit angkatan bersenjata AS di bagian
utara Taiwan. Yang lain membandingkan bangunan seperti UFO, tetapi
Sanzhi memiliki banyak masalah sejak peletakan batu pertama. Konstruksi
yang terhubung ke banyak kematian pekerja akibat kecelakaan konstruksi
dan kecelakaan mobil. Warga setempat mengklaim atribut kehidupan
supranatural menjadi penyebabnya.