Penyakit HIV/AIDS bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi masyarakat.
Dengan jumlah kematian mencapai 5.500 jiwa pertahun akibat HIV/AIDS maka
penyebaran penyakit ini sudah menjadi suatu epidemic yang cukup
mengkuatirkan. Hal ini terjadi selain karena prilaku yang tidak
bertanggung jawab juga karena kurangnya pengetahuan seputar penyakit
ini.
Berikut mitos dan fakta HIV/AIDS.
1. Mitos: Terjangkit HIV artinya terkena AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menghancurkan sel
imunitas tubuh CD4, yang mambantu tubuh untuk memerangi penyakit. Dengan
pengobatan yang benar, Anda bisa terkena HIV selama bertahun-tahun dan
tidak meningkat menjadi AIDS. Diagnosa AIDS (acquired immunodeficiency
syndrome) dinyatakan saat seseorang mengalami HIV dan disertai infeksi
opportunistic atau jumlah sel CD4 turun hingga 200.
2. Fakta: Kemungkinan kecil terkena HIV karena kontak fisik dengan penderita
Anda tidak begitu saja terkena HIV hanya karena memeluk seorang
penderita HIV positif, bahkan menurut WebMD bertukar handuk dan minum
dari gelas yang sama masih dikatakan aman. Di Amerika sangat jarang
seseorang terkena HIV karena transfuse darah, karena pemerintah Amerika
melakukan pemeriksaan yang ketat terhadap darah yang didonorkan. Namun
Anda bisa terjangkit virus HIV karena melakukan sex yang tidak aman,
berbagi menggunakan jarum suntik atau melakukan tato dengan peralatan
yang tidak steril.
3. Mitos: Penderita HIV/AIDS hanya memiliki waktu hidup beberapa tahun lagi
Mengalami HIV/AIDS bukan berarti di vonis mati. Setiap orang mengalami
reaksi yang berbeda-beda terhadap HIV. Beberapa orang memang mengalami
AIDS dalam beberapa bulan karena virus menyerang sistem imunitas dengan
cepat. Namun banyak juga yang hidup hingga puluhan tahun dengan HIV dan
memiliki kehidupan yang normal. Penderita dapat mencegah HIV meningkat
menjadi AIDS dengan mengunjungi dokter dan minum obat secara teratur.
4. Mitos: Anda akan tahu terjangkit HIV dari gejala yang anda alami
Faktanya beberapa orang tidak menunjukkan gejala apapun padahal
terjangkit HIV selama tahuan. Beberapa memang menunjukkan gejala dalam
waktu 10 hari hingga beberapa minggu setelah infeksi. Gejala-gejala
awalnya terlihat seperti flu atau mononucleosis dan diikuti oleh demam,
kelelahan, ruam dan sakit tenggorakan. Tetapi gejala itu bisa menghilang
setelah beberapa minggu dan tidak menunjukkan gejalan apapun selama
beberapa tahun kemudian. Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui
seseorang terkena HIV atau tidak adalah melalui tes labarotorium.
5. Mitos: HIV dapat disembuhkan
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS, tetapi
perawatan yang dapat menekan jumlah virus dan menjaga imunitas tubuh
penderita dapat dilakukan. Dokter akan mempertimbangkan kondisi
kesehatan secara umum seseorang yang terjangkit HIV, kondisi imunitasnya
dan jumlah virus ditubuhnya untuk memulai pengobatan.
6. Fakta: Siapapun bisa terkena HIV
Saat ini sekitar 170.000 hingga 210.000 orang Indonesia mengidap
HIV/AIDS, cara penularannya adalah hubungan seksual tidak bertanggung
jawab tanpa pelindung, penggunaan obat terlarang melalui jarum suntik,
hubungan seksual sesama pria,prostitusi bahkan diturunkan dari ibu
kepada janin yang dikandungnya. Siapa saja bisa terkena HIV, entah itu pria,
wanita, orangtua, bahkan anak-anak.
7. Mitos: Hubungan sex aman jika dilakukan sesama penderita HIV
Karena sama-sama menderita HIV bukan berarti tidak perlu menggunakan
alat kontrasepsi kondom. Kondom dapat membantu melinduingi dari
penularan HIV dari sesama penderita, karena mungkin pasangan yang
menderita HIV resisten terhadap obat anti HIV pasangannya. Untuk itu,
sekalipun seseorang merasa sehat dengan HIV bukan berarti ia tahan
terhadap penular HIV dari orang lain, hal tersebut mungkin saja makin
memperburuk kondisi kesehatannya.
8. Fakta: Anda dapat tetap memiliki bayi sekalipun penderita HIV positif
Ibu yang terinfeksi dapat menularkan HIV kepada bayinya baik saat masih
dikandungan ataupun saat melahirkan. Tetapi resiko dapat dikurangi
dengan bantuan dokter dan pengobatan yang baik. Ibu hamil dengan HIV
positif dapat mengkonsumsi obat untuk menekan infeksi yang dialaminya
dan juga untuk melindung bayi dari virus HIV.
9. Mitos: Anda tidak bisa menghindari infeksi lainnya yang berkaitan dengan HIV
Karena sistem imunitas yang lemah, orang dengan HIV sangat rentan
terhadap infeksi seperti pneumonia pneumosistis, tuberculosis,
kandidiasis, cytomegalovirus, dan toxoplasmosis. Cara terbaik untuk
mengurangi resiko seorang penderita HIV adalah dengan mengkonsumsi obat
dan juga menghindari hal-hal yang memungkinkan virus masuk ke tubuhnya
seperti daging yang kurang matang, kotak sampah hingga air yang
terkontaminasi.
10. Mitos: Pengobatan HIV/AIDS mahal
Saat ini pemerintah di Indonesia dalam rangka memerangi epidemic HIV/AIDS
telah membuka klinik AIDS di puskesmas-puskesmas di berbagai daerah.
Untuk itu pengobatan HIV/AIDS sangat terjangkau oleh masyarakat.